Cara Ampuh Mencegah agar Tempurung Sulcata Tidak Pyramiding

Memiliki kura-kura sulcata dengan bodi yang sempurna merupakan impian semua pemelihara kura-kura. Namun sayangnya selalu ada risiko yang bakal membuat penampilan sulcata kita menjadi tidak menarik lagi. Pyramiding adalah suatu kecacatan atau ketidaknormalan yang bisa dialami oleh semua jenis kura-kura darat tanpa terkecuali. Kura-kura sulcata yang mengalami pyramiding ini mempunyai karakteristik  yaitu tempurungnya meninggi ke atas dan berbentuk seperti piramida. Sulcata tersebut terlihat kurang menarik karena memiliki tempurung yang tidak rata atau berbuku-buku.

Pyramiding akan mengakibatkan penampilan kura-kura menjadi tidak menarik. Sulcata yang mengalami pyramiding juga akan mengalami kendala dalam melakukan perkawinannya, terutama apabila kasus ini dialami oleh sulcata betina. Karena ukuran tempurungnya terlalu tinggi, maka kura-kura sulcata jantan pun akan kesulitan menaiki tubuh kura-kura tersebut. Itulah sebabnya, sulcata yang terkena pyramiding tergolong sebagai kura-kura yang cacat. Kura-kura tersebut biasanya memiliki harga yang lebih murah ketimbang kura-kura sulcata yang normal atau tidak mengalami pyramiding.

Secara alami, sulcata serta kura-kura darat lainnya tidak mengalami pyramiding. Kasus ini hanya terjadi pada kura-kura yang dipelihara oleh manusia. Pyramiding hanya menyebabkan bentuk tubuh kura-kura menjadi tidak normal ataupun berubah menyerupai piramida. Untungnya masalah ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap kesehatan kura-kura tersebut. Sayangnya pyramiding hanya bisa dicegah, namun tidak dapat diobati. Jadi sulcata yang sudah terlanjur mengalami pyramiding maka selamanya akan tetap demikian. Kura-kura tersebut akan tetap terkena pyramiding seumur hidupnya.

Ada banyak pendapat yang bermunculan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan sulcata mengalami pyramiding. Dari sekian banyak pendapat yang dikemukakan, terdapat satu pendapat yang paling logis. Menurut kami yaitu pyramiding terjadi pada kura-kura darat yang dipelihara di lingkungan yang memiliki tingkat kelembaban udara tak tepat. Biasanya kondisi lingkungan tempat tinggal tersebut terlalu kering yang bisa mengakibatkan pertumbuhan tempurung kura-kura menjadi tidak normal. Bagaimanapun juga kelembaban udara ini turut mempengaruhi pertumbuhan tempurung kura-kura darat.

Di habitat alaminya sendiri, kura-kura darat seperti sulcata sebenarnya tinggal di lingkungan yang cukup lembab, khususnya untuk kura-kura yang masih berusia di bawah 3 tahun ya. Bahkan untuk sulcata yang notabene merupakan kura-kura yang mempunyai habitat alami di daerah gurun pasir sekalipun. Sulcata mempunyai perilaku alami yaitu menguburkan dirinya di dalam tanah atau pasir. Selain bertujuan untuk bersembunyi dari predator, perilaku ini juga berguna agar dia mendapatkan tempat dengan kelembaban udara yang pas. Sehingga kura-kura tersebut akan merasa lebih nyaman.

Jadi bila Anda ingin mencegah terjadinya pyramiding pada sulcata kesayangan Anda, pastikan dia tinggal di kandang yang mempunyai tingkat kelembaban udara yang tepat. Suhu udara di kandang ini memang harus cukup tinggi. Tetapi kondisi udaranya tidak boleh terlalu kering. Udara di dalam kandang kura-kura ini harus cukup lembab untuk mencegah terjadinya pyramiding. Namun udara yang terlalu lembab juga dapat memicu tumbuhnya jamur dan lumut yang berbahaya. Jadi di sini diperlukan trik tersendiri untuk menciptakan kandang kura-kura yang cukup lembab tanpa bantuan alat bantu.

Untuk menciptakan kandang yang mempunyai kondisi lingkungan yang sesuai kebutuhan sulcata, Anda dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut :

  • Sulcata yang dipelihara secara outdoor bisa ditempatkan di kandang yang ditumbuhi oleh canadian sphagnum peat moss. Ini merupakan lumut yang dapat menahan tingkat kelembaban udara secara alami serta mencegah pertumbuhan jamur. Selain itu, lumut ini juga aman loh jika ditelan atau dimakan oleh sulcata serta tidak menimbulkan efek samping ke saluran pencernaannya. Benih lumut ini bisa Anda dapatkan di www.tokotanaman.com.
  • Sulcata yang dipelihara secara indoor bisa Anda masukkan ke tangki yang terbuat dari plastik. Sebisa mungkin hindari memakai akuarium kaca sebagai tempat pemeliharaan sulcata. Anda bisa menggunakan alas dari moss di dalam tangki. Sedangkan untuk alas (substrat) di luar tangki, pakailah bahan yang kering seperti jerami alfalfa kering tanpa batangnya. Jangan lupa untuk mengganti moss dan jerami ini secara berkala karena rawan sekali tumbuh jamur berbahaya di sini.
  • Sulcata yang sedang dilepas dari kandangnya supaya dapat berjalan-jalan di luar bisa Anda tutupi bagian karapas (tempurung bagian atas) menggunakan handuk atau kain katun yang basah. Gunakan handuk atau kain katun yang bersih. Kemudian celupkan handuk/kain tersebut di air yang bersih. Setelah diperas, kain handuk ini bisa Anda letakkan tepat di atas karapas sampai menutupi seluruh bagiannya. Jadi kondisi karapas kura-kura ini akan selalu lembab.