Cara Mengawinkan Kura-kura Ambon agar Mau Melakukan Perkawinan

Barangkali Anda sudah memelihara kura-kura ambon di rumah? Kura-kura ini memang cukup mudah dirawat. Hal ini tidak terlepas dari habitat alaminya yang memang berada di Indonesia. Sesuai namanya, kura-kura ambon berasal dari Kepulauan Maluku. Seharusnya Anda tak akan mengalami kesulitan dalam merawatnya sebab kura-kura ini sudah beradaptasi dengan baik. Beternak kura-kura ambon sangat mungkin dilakukan, bahkan untuk pemula sekali pun.

Salah satu upaya yang  penting dilakukan di dalam membudidayakan kura-kura ambon yaitu mendorongnya supaya cepat melakukan perkawinan. Semakin cepat kura-kura tersebut kawin, maka akan semakin bagus. Karena semakin cepat pula kura-kura tersebut menghasilkan telur, lalu menetas menjadi anak kura-kura ambon. Ini artinya semakin cepat pula perputaran roda uang di peternakan kura-kura ambon milik Anda. Anda harus mengupayakannya.

Kiat-kiat di bawah ini akan membantu Anda dalam mengawinkan kura-kura ambon supaya berhasil melakukannya.

Kiat 1. Pilih Indukan yang Sudah Siap Kawin

Kura-kura ambon yang ingin dikawinkan harus dalam usia yang sudah dewasa. Kura-kura yang masih terlalu muda tentu tidak akan mau kalau dipaksa kawin, bukan? Oleh karena itu, Anda harus mampu melakukan identifikasi terhadap kura-kura dewasa yang sudah matang gonad. Kura-kura ambon biasanya memasuki masa dewasa setelah panjang tubuhnya mencapai lebih dari 20 cm, di mana usianya lebih dari 2 tahun. Kura-kura yang sudah mengalami kematangan secara seksual ini juga sering kali terlihat menggesek-gesekkan tubuhnya.

Kiat 2. Pastikan Jenis Kelaminnya Jantan dan Betina

Perkawinan pada kura-kura ambon hanya dapat terjadi apabila jenis kelamin antara keduanya berbeda. Kura-kura ambon jantan hanya mau melakukan perkawinan dengan kura-kura ambon betina, begitu pula sebaliknya. Tidak ada perkawinan dengan kelamin sejenis pada kura-kura. Jadi Anda harus memastikan bahwa kedua kura-kura yang hendak dikawinkan mempunyai jenis kelamin yang berbeda. Kura-kura jantan dapat dikenali dari bentuk tempurung bagian bawahnya yang cekung ke dalam. Sedangkan bentuk plastron kura-kura betina cenderung datar.

Kiat 3. Siapkan Kandang Perkawinan Khusus

Tempat untuk melakukan perkawinan bagi kura-kura ambon sebaiknya dipersiapkan secara khusus. Tempat ini harus terpisah dari kandang pemeliharaan kura-kura yang lainnya. Hal ini bertujuan agar kedua indukan kura-kura tersebut merasa tenang dan nyaman sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya perkawinan. Anda bisa menggunakan ember yang berukuran besar sebagai kandang kawin. Tuangkan air ke dalamnya sampai tingginya mencapai 5-10 cm saja. Letakkan ember ini di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan.

Kiat 4. Biarkan Kura-kura Melakukan Perkawinan

Tidak seperti ikan yang hanya melakukan perkawinan sebanyak 1 kali saja, kura-kura ambon biasanya akan kawin beberapa kali. Waktunya pun tidak menentu. Kadang-kadang malam hari, pagi, siang, atau sore. Sehingga Anda tidak boleh terburu-buru dalam memberi kesempatan bagi kedua indukan kura-kura untuk melakukan perkawinan. Biarkan kedua kura-kura tersebut menikmati semua momen kebersamaannya. Anda perlu memelihara indukan ini di kandang khusus kawin selama 1-2 minggu.

Kiat 5. Rawatlah Kura-kura Betina secara Terpisah

Setelah masa perkawinan sudah selesai, Anda bisa memisahkan kedua pasangan kura-kura ambon ini. Kembalikan kura-kura jantan ke kolam pemeliharaan utama, sedangkan kura-kura betina tetap dibiarkan di dalam ember. Rawatlah kura-kura betina ini dengan sebaik-baiknya berhubung dia sedang mengandung. Anda bisa memberinya makan 3 kali per hari, mengganti air, dan memandikannya. Jangan lupa untuk menjemur kura-kura tersebut di bawah sinar mentari pagi serta memberinya kesempatan berjalan-jalan di atas tanah. Nantinya setelah tiba waktunya bertelur, kura-kura tersebut akan terlihat sering menggali lubang di tanah.