Panduan Budidaya Labi-labi Pelodiscus untuk Pemula

Anda bisa mencoba usaha budidaya labi-labi mengingat peluangnya saat ini masih terbuka lebar. Belum banyak orang yang melirik peternakan labi-labi ataupun kura-kura. Padahal kalau ditekuni dengan baik, potensi hasilnya bahkan bisa jauh melampaui bisnis peternakan ikan. Anda dapat memulainya dengan memilih labi-labi jenis pelodiscus sinensis untuk dibudidayakan. Mengapa? Sebab labi-labi jenis ini aman untuk diperjualbelikan lantaran populasinya yang masih sangat banyak. Begitu pula dengan permintaan pasar terhadap labi-labi pelodiscus juga begitu tinggi, baik untuk dipelihara maupun dikonsumsi.

Labi-labi pelodiscus merupakan salah satu spesies labi-labi yang cukup mudah dipelihara dibandingkan dengan jenis labi-labi yang lainnya. Bahkan sebenarnya nih labi-labi ini bukanlah asli dari Indonesia, tapi dari Daratan China. Saking banyaknya populasi labi-labi pelodiscus di habitat alami membuat beberapa jenis labi-labi asli Indonesia seperti Amyda cartilaginea semakin terpojokkan. Untungnya nih pasar kini menghendaki labi-labi pelodiscus. Jadi Anda bisa mencoba membudidayakannya untuk mengambil laba dari binatang yang satu ini. Yap, tenang saja karena labi-labi ini masih aman untuk diperjualbelikan kok.

Nah, khusus bagi Anda yang tertarik membudidayakan labi-labi pelodiscus sendiri, Anda bisa mengikuti panduan selengkapnya di bawah ini! Kami yakin Anda pun pasti mampu melakukannya.

Pembuatan Kolam

Kolam untuk labi-labi sebaiknya dibuat pertama kali. Anda dapat memanfaatkan lahan yang tersedia sebagai tempat pembuatan kolam. Walaupun labi-labi tetap dapat hidup di kolam yang sempit namun ada baiknya Anda menyediakan kolam yang cukup luas baginya. Idealnya seekor induan labi-labi dapat menempati area seluas 1 m2. Setiap kolam hanya boleh ditempati oleh seekor pejantan dengan betina sebanyak 2-3 ekor saja. Anda bisa memakai kolam dari beton atau bak fiber-plastik. Tapi jangan pernah memakai kolam terpal karena gigitan labi-labi dapat merusak kolam tersebut.

Selanjutnya Anda dapat mengisi kolam tadi dengan air setinggi 20-30 cm. Berbeda dengan kolam kura-kura semi-aquatic, kolam labi-labi tidak perlu dilengkapi daratan karena labi-labi merupakan binatang yang full-air. Kemudian Anda bisa memasang filter yang memadai untuk menjaga kondisi air di dalam kolam. Aerator tidak diperlukan karena labi-labi bernapas langsung di udara. Setelah itu, Anda dapat menambahkan beberapa tanaman air seperti eceng gondok dan apu-apu untuk membuat kondisi kolam terasa nyaman bagi labi-labi. Jangan lupa memasukkan pasir yang cukup tebal ke dalam kolam.

Pengadaan Indukan

Kini Anda bisa mendapatkan indukan labi-labi dengan mudah karena memang banyak yang menjual di pasaran. Bahkan Anda pun dapat memperolehnya secara online di www.kuranesia.com dengan harga yang terjangkau. Satu hal yang harus diperhatikan dalam memilih indukan labi-labi selain kondisinya harus sehat ialah umurnya pun mesti sudah cukup matang sehingga tinggal menunggu waktu beberapa hari saja sampai labi-labi tadi melakukan perkawinan dengan pasangannya. Anda bisa menjodohkan seekor pejantan dengan 2-3 ekor betina sekaligus agar lebih efektif.

Perawatan Dasar

Merawat labi-labi dewasa pada dasarnya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan baby labi-labi. Hal ini dikarenakan labi-labi pelodiscus dewasa mempunyai daya tahan tubuh yang sangat baik dan mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Jadi bentuk perawatan dasarnya cukup dilaksanakan dengan menjaga kondisi air di dalam kolam supaya tetap bersih. Anda dapat melakukan penggantian 30% air di kolam setiap seminggu sekali. Hati-hati terhadap serangan kutu dan jamur yang dapat merusak bagian tempurung labi-labi. Anda juga mesti memberikan suplemen secara berkala.

Pemberian Makanan

Anda harus mengetahui kalau labi-labi merupakan kura-kura karnivora. Jadi labi-labi sepenuhnya hanya mau memakan daging-dagingan saja. Untungnya ada banyak sekali jenis daging-dagingan yang bisa Anda berikan sebab labi-labi adalah binatang yang sangat rakus. Untuk menghemat biaya produksi, Anda tidak harus memberikannya pakan yang segar, melainkan pakan dengan kualitas kedua. Maksudnya jika ada peternakan ayam atau ikan di daerah Anda, maka Anda bisa membeli bangkainya untuk diberikan ke si labi-labi ini. Tetapi kalau Anda ingin lebih bersih, gunakan pelet sebagai pakan utama untuk labi-labi.

Penetasan Telur

Labi-labi hanya akan bertelur pada musim-musim tertentu saja. Biasanya musim bertelurnya labi-labi ini sama seperti jenis kura-kura yang lainnya yaitu pada musim penghujan. Labi-labi akan bertelur mulai dari awal musim penghujan sampai akhir musim. Biasanya seekor labi-labi betina akan bertelur dalam 2-3 kali tahap, di mana setiap tahap dia akan mengeluarkan setidaknya 5-10 butir telur. Telur labi-labi yang baru keluar tersebut mesti cepat diambil dan diletakkan di inkubator untuk ditetaskan. Adapun durasi waktu pengeraman telur labi-labi ini berkisar antara 60-80 hari.

Pemeliharaan Baby

Baby labi-labi yang sudah menetas dari telurnya mesti segera dipindahkan ke kolam khusus. Anda bisa menggunakan kolam, akuarium, atau ember sebagai tempat pemeliharaan baby labi-labi. Isilah tangki ini dengan air hingga tingginya mencapai 5 cm. Jangan paksa baby labi-labi untuk terus berenang dengan mengisi air cukup tinggi sebab labi-labi tersebut bisa mati karena kelelahan berenang. Anda dapat memasang filter untuk menjaga kebersihan air di dalam tangki. Selanjutnya berikan makanan berupa telur kuning rebus ataupun cacing darah.

Tonton videonya di sini ya!