Membuat Air Aquascape Atau Aquarium Bening

Aquarium maupun aquascape merupakan sebuah media untuk memelihara ikan hias yang dapat kita jadikan sebagai hiasan pada ruangan di dalam rumah. Sebagai sebuah hiasan ruangan tentunya sangat penting bagi sebuah aquarium maupun aquascape untuk memiliki kualitas air yang bersih dan terlihat bening. Air yang  bening  pada aquarium tentunya bertujuan agar dapat memperlihatkan keindahan biota yang hidup di dalamnya.

Air yang bersih dan bening juga menjadi faktor utama bagi ikan hias maupun biota lainnya agar dapat hidup dengan baik. Namun untuk membuat air aquarium maupun aquascape, kita membutuhkan waktu yang lumayan lama agar air dapat terlihat bening dan juga baik untuk biota yang hidup di dalamnya.

Karna saat membuat aquarium atau aquascape pasti pada awal memasukkan air tidak akan langsung bening atau jernih. Karna dalam aquascape atau aquarium, ada berbagai material yang kita gunakan yang mengandung berbagai macam kandungan yang berbahaya dan ada juga yang tidak berbahaya. Selain memiliki kandungan yang berbahaya, kandungan tersebut juga memiliki efek membuat air terlihat tidak bening atau seperti berkabut pada aquarium.

Sebuah aquarium maupun aquascape akan melalui masa kritis setelah dipasang, masa kritis tersebut akan terjadi dalam waktu satu bulan pertama. Karna pada satu bulan pertama sebuah aquarium maupun aquascape belum terbentuk sebuah ekosistem didalamnya. Ekosistem inilah yang akan membuat air aquarium maupun aquascape menjadi bening. Dan belum adanya ekosistem ini juga penyebab kenapa ikan yang kita masukkan kedalam aquarium saat selesai mendekorasi mudah mati, serta aquarium mudah di tumbuhi lumut.

Ekosistem pada aquarium maupun aquascape yang kita magsud adalah sebuah bakteri pengurai zat berbahaya yang ada pada aquarium. Bakteri pengurai ini yang akan menetralkan zat berbahaya yang terkandung di dalam air maupun ornamen lainnya agar air tidak berbahaya bagi ikan maupun tumbuhan.

Bakteri pengurai ini akan terbentuk pada sebuah aquarium maupun pada media filter yang kita gunakan pada aquarium. Proses pembentukan bakteri pengurai di dalam filter maupun akuarium dapat di ilustrasikan sebagai berikut.

  1. Hari ke-1. Proses siklus nitrogen belum terbentuk, dan kadar amonia di dalam air masih nol (0)
  2. Hari ke-3. Amonia yang berasal dari kotoran dan debu mulai terbentuk, dan bakteri pengurai amonia yakni  bakteri nitrosomonas, mulai tumbuh. Saat ini ikan pemakan lumut sudah boleh dimasukkan, tetapi jangan di beri pakan terlebih dahulu karna dapat membuat kadar amonia naik pesat.
  3. Hari ke-5. Kadar amonia mulai meningkat sehingga dapat membuat ikan menjadi stres, sebaiknya ganti air aqaurium sebanyak 30% agar dapat memulihkan kondisi ikan.
  4. Hari ke-8. Bakteri nitrosomonas mulai berkembang dan sudah dapat mengurai amonia yang ada menjadi nitrit.
  5. Hari ke-14. Kadar amonia mencapai puncaknya dan kadar nitrit mulai meningkat. Sehingga membuat ikan kembali stres. Penggantian air sebanyak 30% akan memulihkan kondisi ikan.
  6. Hari ke-21. Bakteri nitrosomonas terus berkembang sehingga kadar amonia akan terus menurun namun sebaliknya kadar nitrit akan terus meningkat.  Lalu bakteri pengurai berikutnya yaitu bakteri nitrobacter yang akan menguraikan nitrit menjadi nitrat mulai tumbuh.
  7. Hari ke-27. Kadar nitrit mencapai puncaknya dan kadar nitrat juga mulai mengingkat. Sebaiknya kita melakukan penggantian air sebanyak 30%.
  8. Hari ke-30. Bakteri nitrobacter akan terus berkembang sehingga kadar nitrit akan menurun. Namun kadar nitrat akan terus meningkat, walaupun nitrat tidak berbahaya bagi ikan namun dapat membuat aqaurium di tumbuhi lumut. Jadi sebaiknya kita melakukan penggantian air sebanyak 30% untuk menurunkan kadar nitrat.
  9. Hari ke-40. Bakteri nitromonas dan nitrobacter sudah mencapai kondisi yang aman, sehingga kadar amonia dan nitrit akan berada dalam kondisi yang minimal. Namun kadar nitrat akan terus meningkat, dan nitrat tidak dapat diuraikan lagi oleh bakteri tetapi dapat dieliminir oleh pertumbuhan tanaman air nantinya. Kadar nitrat juga dapat dieliminir dengan cara penggantian air sebanyak 30% secara teratur.

Pada proses awal di atas, kondisi air aquarium pasti akan terlihat tidak bening. Hal ini menandakan betapa pentingnya koloni bakteri pengurai tersebut pada aquascape kita. Namun tidak berarti air aquarium yang bening tidak mengandung kandungan berbahaya. Karna kandungan berbahaya juga dapat tercampur dengan baik di dalam air aquarium tanpa adanya indikasi apapun pada air seperti halnya cairan kimia berbahaya.

Lalu dimana bakteri pengurai hidup?

Bakteri yang kita bahas di atas hidup pada berbagai tempat di aquascape maupun aquarium kita, mereka berada di dasar substrate, kaca aquarium, dan media filter terutama filter biologis.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk membantu pertumbuhan bakteri pengurai? untuk membantu mempercepat tumbuhnya bakteri pengurai kita bisa melakukan beberapa hal ini:

  • Menaruh media untuk bakteri hidup di bagian paling dasar substrate

Dengan langkah ini, bakteri tersebut bisa hidup di dalam substrate dengan jumlah yang lebih banyak karena kita menyediakan ‘rumah’ yang lebih banyak untuk mereka. Kita bisa menggunakan bio ball, ceramic ring, atau pasir malang yang kasar di bagian dasar aquascape maupun aquarium. Yang kemudian bisa kita lapisi dengan pupuk dasar dan pasir substrate.

  • Memakai media filter biologis

Ada beberapa jenis media filter yang bisa kita gunakan, seperti media filter biologis dan mekanik untuk pemakaian filter jangka panjang. Contoh media filter yang bisa kita gunakan adalah bio ball dan ceramic ring. Namun kita juga bisa mengganti dengan sesuatu yang memiliki rongga dan tidak mengandung kandungan berbahaya seperti kapur karena bisa merusak kualitas air aquarium.

  • Penggunaan bakteri starter

Sekarang sudah banyak beredar merek yang menawarkan produk bakteri starter yang bisa kita gunakan untuk aquascape maupun aquarium kita. Contoh yang biasa digunakan adalah PS bio dan Gist yang dapat kita beli di toko ikan hias.

  • Gunakan filter Yang sesuai dengan ukuran aquarium

Filter yang sesuai dengan ukuran aquarium akan lebih baik dalam menyaring kotoran yang ada pada aquarium. Contoh jika aquarium kita 40x25x25 gunakan filter dengan daya hisap 400 liter/jam itu akan mempercepat penjernian air pada aquarium.

  • Penggunaan aerator

Memang sedikit berlawanan dengan aquascape pada umumnya. Namun pada awal setting, penggunaan aerator pada aquascape maupun aquarium bisa digunakan untuk menambah kecepatan pertumbuhan bakteri pengurai. Kita bisa menaruh aerator tersebut didalam aquarium ataupun di dalam media filter.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membuat air aquarium maupun aquascape kita menjadi bening dan jernih. Memang membutuhkan proses yang lama agar air aquarium maupun aquascape kita memilki air yang bening, namun proses tersebut akan sebanding dengan hasil yang akan di dapat. Semoga bermanfaat.